PANITIA Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI wilayah Sumatra Utara membentuk tim khusus yang bertugas memonitor makanan para atlet yang berlaga di pesta olahraga terbesar di Tanah Air.
Tim yang disebut “food security” ini memastikan para atlet mengonsumsi makanan dan minuman yang aman untuk Kesehatan.
“Kami ingin memastikan makanan yang dimakan para atlet bebas dari bahan-bahan beracun,” ucap salah satu anggota food security Ilham Syahril Nasution, dikutip dari ANTARA (15/9).
Ilham memaparkan bahwa food security mengunjungi hotel-hotel tempat menginap para atlet untuk menguji makanan yang akan dikonsumsi para atlet yang merupakan kebanggaan daerah masing-masing.
Bukan sembarang menguji makanan, Ilham dan tim food security memiliki sejumlah parameter tes. Di antara yang diuji adalah ada/tidaknya methanyl, boraks, formalin, nitrit, arsenik, dan sianida. Ada pula tes untuk menguji ada/tidaknya kandungan daging babi. Hal ini penting mengingat banyak dari atlet PON merupakan muslim.
Adapun tes arsenik dan sianida merupakan parameter tes untuk mencegah keracunan makanan.
Food security akan mengambil sampel makanan lalu mengetesnya langsung di tempat. Objek tes meliputi nasi, lauk pauk, buah-buahan, juga minuman.
Ilham menegaskan bahwa tim food security memeriksa keamanan makanan, bukan asupan gizi yang merupakan wewenang ahli gizi.
Pembentukan tim food security tersebut merupakan tindak lanjut dari kasus penyedia konsumsi yang tidak menyediakan konsumsi sesuai peraturan. Diketahui bahwa Kepala Bidang Konsumsi PB PON Sumut Dedi Jaminsyah Putra telah menegur keras dengan melayangkan surat peringatan pertama pada sebuah vendor penyedia konsumsi.
Selama penyelenggaraan PON tahun ini, PB PON bertanggung jawab menyediakan konsumsi untuk panitia pelaksana (panpel), tenaga pendukung cabang olahraga (cabor), relawan, media, tamu VIP, serta tamu VVIP.
Adapun makanan dan minuman untuk para atlet dan official disediakan langsung oleh pihak hotel tempat mereka menginap. 
KOMENTAR ANDA